Jakarta – Untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari bagi para petani di Thailand, ada bank yang khusus dibentuk untuk meminjamkan beras. Saat ini terdapat 3355 bank beras yang dapat bisa memberikan pinjaman beras di Thailand untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Total ada 3.355 bank beras di seluruh Thailand, bahkan saat ini sudah akan ditambah lagi 80 bank beras,” Duta Besar RI untuk Thailand Mohammad Hatta di salah satu hotel di Jakarta, Senin (16/5/2011).

Menurut Hatta, masyarakat yang meminjam beras dari bank beras ini tidak dikenakan bunga dalam pengembaliannya. Masyarakat hanya harus mengembalikan beras yang dipinjamnya pada saat pinjaman memasuki jatuh tempo.

“Setelah jatuh tempo dapat dikembalikan tanpa bunga,” jelasnya.

Hatta menambahkan, selain bank beras, di Thailand juga terdapat bank sapi dan kerbau untuk disewakan kepada masyarakat. Sapi-sapi tersebut disewakan kepada petani unutk dipekerjakan di sawah milik petani tersebut dengan beberapa peraturan.

“Sapi atau kerbau dipinjamkan selama 5 tahun. Kalau punya anak setelah berumur 18 bulan akan dikembalikan ke bank dan generasi berikutnya jadi miliki petani. Jika dalam 3 tahun tidak punya anak maka sapinya dikembalikan ke bank,” tambahnya.

Lebih lanjut Hatta menjelaskan, ketahan lahan tanam di Indonesia tidak sekuat di Thailand. Di Indonesia, lahan pertanian dapat beralih fungsi menjadi perumahan atau perindustrian.

“Di Thailand, pemerintah tidak kasih ruang buat alih fungsi, di sini bisa ganti, ada pembebasan tanah dan semacamnya,” ungkapnya.

Hatta menambahkan, pemerintah Thailand tetap berpegang teguh dengan rencana unutk menjadikan negaranya menjadi produsen beras nomor satu di dunia.

“Meski rezim bergonta-ganti, akan tetapi mereka berkomitmen terhadap master plan tersebut,” pungkasnya.

(ade/qom)

Bagikan Berita