VIVAnews – Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring mengimbau semua pihak, khususnya pendukung koalisi SBY-Boediono, agar tidak menonjolkan sikap-sikap emosi dalam menyikapi hal-hal yang sedang berkembang saat ini. “Dewasalah dalam berpolitik, intinya komunikasi yang kurang lancar diperbaiki,” ujar Tifatul Sembiring secara tertulis ke VIVAnews, Kamis 24 Februari 2011. Kekuatan partai yang berkoalisi dengan pemerintahan SBY cukup besar. Dan Mantan Presiden PKS ini menyayangkan jika kekuatan besar koalisi itu tidak dapat dikonsolidasikan untuk menyukseskan program-program pemerintah SBY Boediono. Tifatul menegaskan bahwa di masa yang akan datang belum tentu kita mampu mewujudkan koalisi sebesar ini. Tifatul juga mengingatkan bahwa Presiden SBY sudah memberi arahan bahwa Setgab haruslah bersikap antisipatif. Bahkan SBY memberikan pemisalan bahwa mengambil keputusan politik itu seperti orang terjun payung, kalau sudah loncat dari pesawat, tidak bisa kembali lagi. “Jadi jangan dadakan terus, tiba-tiba ada instruksi begini begitu, bangunlah komunikasi sesuai kontrak politik itu. Ada level pembina, di sisi menteri-menteri dan sisi parlemen. Komunikasi adalah kuncinya,” kata Tifatul. Pada sisi lain, kata Tifatul, ada pihak-pihak yang mengompori dan hampir tiap hari bicara reshuffle, padahal ini adalah ranah prerogatif Presiden. “Ada yang belum baca isi kontrak politik, rajin komentar. Ada yang baru bergabung, tidak berjuang dan tidak keringat, ikut memanas-manasi keadaan. Ayolah bangun kematangan berpolitik bangsa ini,” kata Tifatul. Tifatul juga menegaskan bahwa koalisi besar ini merupakan rahmat Tuhan. Harus disyukuri bersama dan selanjutnya bersama-sama berjuang menyejahterakan rakyat. Pertumbuhan ekonomi bagus, cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah, demokrasi berjalan baik dan sebagainya. “Jangan ada yang berpikir, jika kita berpecah-belah, rahmat Tuhan akan turun. Salah itu. Kata Nabi, justru akan dicabut. Mari jaga sama-sama,” kata Tifatul. Tifatul juga menyadari bahwa yang namanya antarpartai tentu ada perbedaan-perbedaan. Untuk itu, ia mengimbau agar mengintensifkan komunikasi guna meminimalisir kesalahpahaman. “Saya hanya kasih masukan, jika koalisi tidak dikelola dengan baik, maka kejadian-kejadian seperti kemarin akan terus berulang. Saya juga akan lebih intensif membicarakan hal ini dalam internal PKS.”

Bagikan Berita