Oleh : Isa Alamsyah (Pakar Parenthindonesia) Setiap zaman punya tantangan masing-masing, setiap perubahan, sekalipun membawa kemajuan, juga akan mempunyai dampak negatif. Membesarkan anak di era informasi ini tantangannya juga tidak kalah mengerikan. Kalau kita orang tua tidak pandai-pandai mengantisipasinya, anak-anak bukan menjadi ahli atau pengguna teknologi informasi tapi jadi korbannya. Jangankan anak-anak, orang tua dan orang dewasa pun kini banyak yang menjadi korban teknologi informasi. Mari kita simak satu persatu resiko abad IT ini agar kita bisa mengantisipasinya. Bad Planner Sebelum ada handphone, dulu kalau kita (orang tua) kumpul di suatu tempat (anggap di pasar) kemudian kita berpisah lalu mau berkumpul lagi. Apa yang kita lakukan? Kita buat rencana kesepakatan, kapan kumpul, dimana dan jam berapa. Jadi kita terbiasa membuat rencana. Anak sekarang, kalau mau pisah dikeramaian dan kumpul lagi tinggal bilang; “Ya udah nanti kita call-call-an aja!” Sisi positif: Spontan Sisi negatif: Bad planner (tidak terbiasa berencana) Solusi: Mendidik berencana dengan tetap membuka peluang perubahan Tidak sadar ruang sosial Agung Pribadi (Historivator) pernah bilang. “Facebook mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat!” Ada juga dalam sebuah status orang yang mengeluh “Reunian dua jam, kumpul bareng selama 1,5 jam pertama semua sibuk Blackberry, ketawa sendirian, baru 30 menit terakhir ngobrol” Secara fisik ada tapi jiwa Anda ada di virtual. Sisi positif: Anda bisa menikmati hidup di lingkungan yang membosankan. Sisi negatif: Tidak sadar lingkungan manusia di sekitar. Solusi: Pastikan Anda berbaur jika lingkungannya menyenangkan, kalau membosankan baru pakai gadget. Tidak sabaran & serba instant Ingat kan dulu kalau kita foto? Harus ada negatifnya dulu, lalu di cuci, dst. Kita harus menunggu beberapa hari untuk melihat hasilnya. Sekarang, hapis jepret langsung lihat hasilnya. Dulu orang kirim surat pakai perangko lalu tunggu beberapa hari sampai. Sekarang dengan email, sekali klik langsung sampai. Tentu saja serba cepat bukan hal buruk, tapi kalau akhirnya membuat kita tidak sabaran tentu saja tidak bagus. Karena serba cepat anak-anak sekarang sering menghabiskan waktu untuk hal kecil. Mereka berkutat tentang hal sepele, sms bolak balik, berjam-jam, padahal kalau tunggu besok bisa diselesaikan dalam hitungan menit. Sisi positif: Cepat hemat waktu Sisi negatif: Kita bisa terjebak pada pribadi yang tidak sabaran Solusi: Selalu kembangkan sikap proporsional, ada kalanya harus cepat ada kalanya harus menunggu. Hilang jati diri Ada peribahasa Gajah Mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Ya, dulu reputasi sangat penting dijaga. Kini di dunia IT, kita dengan mudah mengubah identitas. Kita bisa buat ratusan account facebook, dan email dengan nama berbeda-beda. Kita bisa seenaknya bicara kasar, vulgar tanpa takut. Bahkan bisa mempunyai nama vulgar tanpa malu. Sisi positif: Bisa bebas berekspresi Sisi negatif: Bisa lepas tanggungjawab seenaknya, atau hilang kepribadian Solusi: Kalau mau menyembunyikan identitas, gunakan untuk hal yang bermanfaat (misalnya kritik membangun, dsb) Sulit konsentrasi dan hilang fokus Anak sekarang kalau nonton film, kadang tangannya sibuk SMS atau BBM. Bahkan kalau mengerjakan tugas juga. Kadang kalau bicara dengan orang tua juga kadang pandangan beralih ke HP atau BB. Saya sendiri melarang anak-anak

Bagikan Berita