INILAH.COM, Jakarta – Pemerintah bakal menghapus produk premium usai berhasil menghapus subsidinya.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pembatasan BBM bersubsidi alias premium akan tetap diberlakukan. Namun masih menunggu waktu yang tepat. “Pembatasan BBM sangat saya harapkan, tapi mesti ikut kesepakatan ESDM akan bicarakan ke Komisi 7,” ujarnya di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (28/4).

Agus Marto mengaku ada dua prinsip yang akan direalisasikan yaitu penghapusan subsidi premium secara bertahap dan penghapusan produk premium itu sendiri. “Hapus artinya tidak diteruskan. Pertama kali subsidinya kemudian produknya, kan oktannya juga kurang tinggi,” tegasnya.

Sementara untuk pertamax, lanjutnya, tidak akan pernah diadakan subsidi bagi produk tersebut. “Kedua mohon jangan memberikan subsidi pada pertamax karena pertamax harus mencerminkan pasar. Kamu lihat di China. Di China itu betul-betul tegar seperti kita, beberapa saat yang lalu di China bulan Februari dilakukan penyesuaian harga minyak, di bulan April lakukan lagi penyesuaian harga minyak,” paparnya.

Menurutnya, bila tidak ada penghapusan maka pemerintah akan selalu kesulitan untuk menghemat anggaran. “Nanti kalau tidak, nanti nggak ada prinsip kehati-hatian dan penghematan. Saya mengharapkan ada kesepakatan ESDM sebagai penanggung jawab BBM itu dan komisi 7. Kalau saya sangat prihatin sama kuota 38,6 juta kalau lewat akan membebani anggaran kita,” pungkasnya. [cms]

Bagikan Berita