Madiun – Walau ikut terdampak oleh pandemi covid-19 yang berakibat pada kelangsungan hidup sektor pariwisata di Indonesia pada umumnya, tidak membuat kelompok sadar wisata (pokdarwis) Setopuro Desa Gunungsari Kabupaten Madiun ikut tertidur. Pokdarwis memanfaatkannya menjadikan kondisi ini sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pembenahan secara internal di kelompok mereka. Melalui Pelatihan Internal Pokdarwis yang bertempat di Museum Purbaya Madiun ini diharapkan ditemukan inovasi terbaru sektor pariwisata di desa Gunungsari tersebut.

Bernadi S Dangin mengatakan bahwa sangatlah penting untuk melakukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di pokdarwis Setopuro, agar tercipta tim handal yang mampu berjalan dengan manajemen cukup baik.

“ Kami berharap melalui pelatihan internal ini, kita mendapat output tim yang mumpuni secara sumberdaya. Dan agar pelatihan ini bisa di evaluasi secara obyektif, butuh pihak ketiga untuk mengevaluasi dan menilai kemampuan masing-masing tim pada pokdarwis Setopuro. Untuk hal ini kami menggandeng mas Yosep dari Openmadiun untuk ikut terlibat pada kegiatan ini“ tutur Bernadi.

Bernadi juga menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini bukan pelatihan yang hanya sekali kegiatan saja, tetapi dalam bentuk rangkaian dengan beberapa tema yang sudah disusun selama beberapa kali pertemuan. Setidaknya ada 14 pertemuan yang dijadwalkan dari bulan Januari hingga Februari 2021. Dan dari beberapa pertemuan tersebut, ada lima kali pertemuan evaluasi yang dilakukan oleh Openmadiun.

“ Dari rangkaian kegiatan pelatihan internal ini, kami sangat serius mengarapnya. Masing-masing tim akan kami latih untuk menentukan S.M.A.R.T dan SWOT. Kami latih juga tentang bagaimana membuat program kegiatan, paket wisata hingga menentukan harganya. “ imbuh Bernard.

Sementara itu, Yosep Rusfendi dari Openmadiun yang ikut terlibat dari beberapa evaluasi sejak Januari hingga Februari ini mengungkapkan bahwa konsep pelatihan yang dilakukan oleh Pokdarwis Setopuro ini sudah dikonsep dengan serius dari sejak perencanaan awalnya. Itu yang mengapa dia langsung menyanggupi untuk ambil bagian dalam pelatihan ini.

“ Pandemi yang membuat babak belur sektor pariwisata, ternyata benar-benar dimanfaatkan oleh pokdarwis ini. Ini sangat luar biasa. Mereka memilih melakukan peningkatan kapasitas dibidang tata kelola sumberdaya kepariwisataan skala desa, daripada ikut tertidur dan hanya berharap pandemi ini segera berlalu. “ kata Yosep pada evaluasi akhir yang dilaksanakan di Museum Purbaya beberapa waktu lalu (8/2/2021).

Yosep juga mengatakan bahwa Openmadiun akan ambil bagian dari setiap upaya komunitas lokal melakukan tata kelola sumberdaya. Terutama di bidang TIK dan potensi masyarakat berbasis budaya lokal. Harapannya melalui kegiatan bersama pokdarwis Setopuro ini, akan memiliki keterdampakan baik skala lokal dan regional , bukan hanya sektor seni dan budaya saja, tapi juga keterdampakan sosial, ekonomi dan lingkungan. Menjadikan desa wisata yang mampu meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat, menjadi desa yang berwawasan inklusi sosial melalui sektor kepariwisataan. (kwr)

 

Bagikan Berita