Bekasi- OpenMadiun hadiri undangan Pemberdayaan Kapasitas Direktorat Pemberdayaan Informatika Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo Republik Indonesia. Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penyusunan Silabus Penyuluhan Online dan Offline Literasi Adopsi Teknologi Digital” ini dilaksanakan pada, tanggal 3 sampai 5 Februari 2021 di Harris Hotel & Convention Bekasi.

Kegiatan FGD ini bertujuan untuk menyiapkan program penyuluhan adopsi teknologi digital di Indonesia. Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Kemkominfo, Aris Kurniawan, M.Comn. mengungkapkan, “FGD diadakan untuk mengevaluasi, menggali permasalahan, serta menampung usulan-usulan perbaikan terkait penyelenggaraan adopsi teknologi digital”.

Selanjutnya output yang diharapkan dari FGD adalah tersusunnya silabus penyuluhan literasi adopsi teknologi digital. “Karena saat ini Kemkominfo memiliki target ketermanfaatan teknologi informasi bagi para pengguna di wilayah Indonesia, oleh karenanya kami mengumpulkan masukan banyak pihak untuk bisa kami jadikan bahan acuan saat kami melakukan giat penyuluhan daring maupun luring ini ” ungkap pria yang disapa Kang Aris ini (3/2/2021).

Dalam FGD diundang beberapa pihak yang dianggap berkompeten dari  perwakilan pegiat yang biasa melakukan kegiatan literasi, terutama literasi digital. Banyaknya masukan yang didapat dari FDG tersebut karena masing-masing yang hadir memiliki jaringan kerja yang berbeda . “Masukan dari FDG ini sangat berguna bagi kita di kementrian untuk menentukan langkah strategis agar kerja kita selama setahun ini bisa berjalan dengan lancar. Itulah alasan mengapa kami mengundang dari banyak jaringan pegiat literasi di Indonesia,” jelas koordinator Pemberdayaan Kapasitas Kemkominfo tersebut.

Yosep Rusfendi, yang hadir mewakili dari Openmadiun mengatakan bahwa, FGD ini bukan sekedar bertujuan membuat langkah kebijakan strategis bagi kementerian saja, tetapi juga bermanfaat bagi para pegiat dan praktisi yang ada di daerah. ” melalui FGD ini, kami yang biasa melakukan kegiatan di wilayah Madiun, bisa banyak belajar lagi dari kawan di daerah lain. memahami persoalan dan mencari solusinya. Salah satunya kami bisa belajar dari kawan Rifky Indrawan yang mewakili RTIK Lampung. Dia sangat memahami pola pendampingan literasi TIK di pedesaan, dan bagaimana mengkolaborasikan dengan banyak pihak seperti pemerintah daerah setempat.”

FGD yang dilaksanakan secara luring dan daring ini menghadirkan narasumber dari Openmadiun, RTIK Lampung, Universitas Majalengka, Patriot dan Pegiat Literasi dari Lombok. Pelaksanaan yang tidak bisa menghadirkan peserta seluruhnya secara tatap muka disebabkan oleh keterbatasan situasi dan kondisi pandemi yang melanda dunia selama setahun ini. Namun demikian, keterbatasan tersebut malah menjadi pemacu pihak kementrian untuk terus melakukan penyuluhan literasi teknologi digital dengan terselesaikannya silabus dan rencana kerja yang segera dilakukan di tengah masyarakat. (kwr)

Bagikan Berita