MADIUN – Pemerintah pusat memastikan membangun Perguruan Tinggi (PT) Perkeretaapian di Kota Madiun pada 2011. Pemkot Madiun sudah menyiapkan lahan sesuai permintaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) seluas 18,1 hektare untuk pembangunan gedung perkuliahan, rektorat, asrama, dan fasilitas lain.
Menurut Walikota Madiun Bambang Irianto SH MM, awalnya Kemenhub minta Pemkot menyediakan lahan seluas 20 hektare (ha) untuk keperluan pendirian PT Perkeretaapian tersebut. ’’Kami siapkan lahan bekas bengkok Kejuron itu luasnya 22 ha. Awalnya yang dibutuhkan seluas 20 ha, tapi ternyata yang sesungguhnya dibutuhkan 18,1 ha,” terang Bambang, Jumat (29/10).
Lokasi tanah bengkok yang akan digunakan untuk pendirian PT Perkeretaapian tersebut berada di simpul batas Kelurahan Nambangan Lor, Nambangan Kidul, dan Manguharjo, Kec Manguharjo. Pemkot Madiun memang tak mendapatkan uang pengganti lahan itu secara langsung dari Kemnhub. Karena lahan itu memang tak dibeli oleh pemerintah pusat.
’’Kalau tanah tersebut dibeli, hanya berapa yang kita dapat. Tapi bila di Madiun ada Perguruan Tinggi Perkeretaapian yang skalanya internasional, warga Kota Madiun akan merasakan multiflier effect yang luar biasa besarnya,” ujar Bambang.
Dia memperkirakan perekonomian warga, terutama di sekitar lokasi PT Perkeretaapian itu akan maju pesat. Dampak tak langsung, kebanggaan bagi warga Kota Madiun, karena di kotanya terdapat perguruan tinggi satu-satunya yang ada di Indonesia.
Pembangunan PT Perkeretaapian yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 1 triliun itu pun berdampak. Pasar hewan yang dikenal juga dengan Pasar Pon yang berada di tepi jalan menuju lokasi PT perkeretaapian itu akan kena gusur dan direlokasi ke tempat lain. Namun Bambang belum menyebutkan ke mana pasar hewan tersebut akan direlokasi. swd
Komentar Terbaru