Madiun – Jasa penukaran uang pecah dengan nilai ribuan hingga puluhan ribu rupiah, mulai marak di beberapa sudut Kota Madiun, Jawa Timur, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah.

“Tahun ini, kami memang lebih awal menggelar jasa penukaran uang pecah. Diharapkan dengan lebih awal memulainya, untung yang kami dapatkan juga lebih banyak,” ujar salah satu penjual jasa penukaran uang pecah di Jl Dr Sutomo Kota Madiun, Sugeng, Kamis.

Ia dan sejumlah temannya hampir setiap tahun melakukan usaha ini pada setiap menjelang Lebaran. Di ruas jalan ini terdapat beberapa orang penyedia jasa penukaran uang pecah lainnya, selain Sugeng.

Menurut Sugeng, uang pecahan yang ditawarkan antara lain pecahan Rp1.000 hingga Rp20.000. Setiap transaksi Sugeng mengambil keuntungan sebesar 10 persen dari besarnya nilai transaksi. Jadi, nilai jasa usahanya juga berubah-ubah tergantung besarnya nilai transaksi.

“Jadi kalau tukarnya 100 ribu rupiah maka saya mendapat keuntungan Rp10 ribu. Nominal pecahannya tergantung dari konsumen, ada yang minta tukar uang pecahan seribu, dua ribuan, lima ribuan, 10 ribuan, hingga 20 ribuan,” terang Sugeng.

Ia menjelaskan, uang pecahan tersebut ia dapatkan dari temannya yang berasal dari Surabaya. Dalam usaha ini, Sugeng dibantu oleh lima orang teman yang semuanya berasal dari Surabaya.

“Uangnya dari teman, nanti kalau sudah selesai baru keuntunganya dikumpulkan dan dibagi rata setelah dikurangi biaya hidup selama berada di Kota Madiun,” paparnya.

Kebutuhan uang pecahan biasanya baru meningkat saat mendekati Lebaran, sehingga hal ini menjadi kesempatan usaha bagi sejumlah orang, seperti dirinya. Kota Madiun cukup berpeluang, apalagi di kota ini tidak ada Bank Indonesia, bank yang menyediakan jasa penukaran uang pecah tersebut.

Sementara, jasa penukaran uang pecahan ini mulai diminati pengguna jalan yang melintas. Mereka terlihat menukarkan uangnya hingga ratusan ribu rupiah.

Meski mahal, mereka mengaku membutuhkan uang pecahan tersebut sebagai persiapan Lebaran mendatang untuk tradisi memberikan uang saku kepada sanak saudara.

“Saya menukar uang pecahan dua ribuan dan lima ribuan untuk keperluan Lebaran mendatang. Ongkos yang dibebankan saya pikir wajar jika dibandingkan harus antre sendiri di bank,” kata salah satu pengguna jasa penukaran uang pecah di Madiun, Kartiko.

Selain membuka jasa di sejumlah jalan protokol Kota Madiun, para penjual jasa penukaran uang ini juga berencana menawarkan jasa penukaran uang pecahan mereka di tempat-tempat yang banyak dikunjungi masyarakat, seperti mal dan pusat perbelanjaan lainnya.

Bagikan Berita