KabarIndonesia – Madiun, Sejumlah petani di wilayah Kabupaten Madiun Jawa Timur resah. Pasalnya, hektaran tanaman padi diserang penyakit virus kerdil rumput tipe 1 (VKRT-1) dan virus kerdil hampa (VKH). Akibatnya, tanaman padi tumbuh kerdil dan mempengaruhi hasil panen.
Fenomena virus mengenaskan itu baru dialami petani tahun ini, khususnya di wilayah Tiron Kecamatan/Kabupaten Madiun. Petani mengaku tidak bisa mengendalikan serangan virus taat panen, Minggu (24/10/10).
Bahkan, sebagian tidak sama sekali mengurus tanaman padinya. “Penyakit kerdil itu baru terjadi ya tahun ini, termasuk di Desa Tiron. Tahun sebelumnya, tidak pernah ada,” ungkap Dasi, petani di Tiron ditemui wartawan s Dasi, tanaman padi tersebut mulai terlihat tidak bisa tumbuh normal sejak pemupukan ke dua dan panen ketiga tahun ini. Tanaman padi yang seharusnya tumbuh subur, malah terlihat kerdil menguning dan tidak berbuah. Padahal, petani sudah berusaha memberantas dengan obat-obatan, namun tetap tidak berpengaruh.
“Akibat penyakit kerdil itu, sekarang hasil panen petani turun. Biasanya satu kotak bisa menghasilkan 1 ton, sekarang justru berkurang 50-100 kwintal,” ujarnya.
Mengenai penyebab virus kerdil, Dasi mengaku belum mengetahuinya. Kendati demikian, ada kemungkinan disebabkan karena benih padi “Serang” dari Balai Benih Dinas Pertanian yang buruk dan adanya pergantian pupuk, dari pupuk produksi Petrokimia ke Kaltim.
“Selain perubahan cuaca, dan pergantian pupuk PT Petrokimia ke Kaltim, kemungkinan juga disebabkan karena kwalitas benih. Sebab, benih didapat petani banyak yang sudah dioplos,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Madiun Moch Najib SP MM, dikonfirmasi tidak mengelak, adanya serangan virus kerdil. Hal ini disebabkan, adanya perubahan cuaca yang esktrim tahun ini. “Dimungkinan bisa terjadi, karena pengaruh iklim dan daerah endemis,” ujar Moch Najib, Minggu (24/10) singkat. (*)
Komentar Terbaru