MADIUN–MICOM: Seorang guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Nglames, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terpaksa dilaporkan oleh salah satu orang tua siswa ke Mapolsek setempat, karena diduga memukul salah satu siswanya.
Budi Santoso, pengajar bidang studi Biologi, diduga memukul kedua betis Andi Warsito, 14, dengan kayu hingga siswa kelas VIII G ini mengalami memar dan tidak masuk sekolah. “Laporan dari orang tua siswa Andi telah kami terima. Laporan tersebut telah diteruskan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polres Madiun,” ujar Kapolsek Nglames AKP Nadzir, Jumat (8/10).
Berdasarkan dari keterangan korban, diketahui, pemukulan tersebut berawal saat Andi secara tidak sengaja memukulkan sebilah kayu sepanjang 25 sentimeter ke kaca kelas VIII F. Waktu itu, Andi sedang disuruh oleh gurunya untuk memotongkan sebilah kayu gagang sapu menjadi dua bagian untuk mengganjal pintu kelasnya ke penjaga sekolah.
Ketidaksengajaan Andi memukulkan kayunya ke kaca kelas VIII F tersebut memicu kemarahan Budi Santoso yang saat itu sedang mengajar di dalamnya. Sang guru langsung memanggil Andi dan meminta kayu yang sedang dipegangnya.
Tanpa ia sangka, kayu tersebut langsung dipukulkan sang guru ke arah kaki Andi hingga kedua betis korban mengalami memar. “Korban langsung dipukul dengan kayu yang dibawa korban. Kamudian korban sempat meminta maaf sebelum kembali ke dalam kelasnya,” kata AK Nadzir menirukan laporan korban.
Teman-teman Andi yang mengetahui kejadian tersebut kemudian memberitahukan pemukulan tersebut kepada beberapa guru lainnya. Kemudian Andi yang masih merasa kesakitan dibawa ke ruang kesehatan sekolah.
“Korban sempat mendapat perawatan sementara di ruang kesehatan sekolah. Namun karena dia masih terus mengeluh kesakitan akhirnya dibawa pulang oleh salah seorang guru,” terang Nadzir.
Mengetahui anaknya dipukul salah satu gurunya hingga memar, ayah korban, Sumilan, tidak terima dan langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Nglames. Sumilan berharap dengan pelaporan ini peristiwa pemukulan siswa oleh guru tidak terulang lagi. (Ant/OL-5)
Komentar Terbaru