Madiun – Selalu ada kejutan yang dipersiapkan oleh Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Setopuran Desa wisata Gunungsari Madiun. Setelah hadir melalui konsep wisata desa kuliner dan budaya di Pasar Pundensari dan Rumah Budaya Purbaya, kini mereka sedang mempersiapkan beberapa inovasi baru untuk menjaga desa wisata Gunungsari tetap menjadi desa wisata pilihan bagi masyarakat.Mereka merencanakan mengembangkan Maggot atau belatung lalat Tentara Hitam atau Black Soldier Fly (BSF) ini menjadi olahanan makanan peyek maggot sebagai sebuah inovasi wisata.
Hal tersebut terungkap pada presentasi pokdarwis Setopuran di kegiatan assismen persiapan calon kegiatan atau atraksi Desa Wisata Gunungsari yang dilaksanakan pada jumat malam tanggal 30 Desember 2022 kemarin. Menurut perwakilan pokdarwis Setopuran , Dessy, mengatakan bahwa saat ini sudah membuat peyek maggot yang rencananya akan menjadi inovasi wisata baru berupa extreme food culinary.
“ Untuk saat ini sebenarnya sudah kami buat, tapi semnetara hanya untuk konsumsi sendiri belum dipasarkan.” tuturnya
Dijelaskan Dessyi, ulat maggot yang dijadikan bahan campuran peyke ini berbeda dengan ulat maggot untuk pakan ikan dan unggas. Yang membedakan bukan dari jenisnya. Untuk jenis tetap sama dengan sumber makanan maggot dan cara pengolahan pembuatan peyeknya tersebut. Selain peyek, kita juga menjadikan maggot menjadi tepung yang bisa dibuat sebagai bahan campuran peyek kacang atau olahan kue,” kata Dessy.
Sementara itu Rogi Eko Feriandik, Ketua Pokdarwis Setopuran Desa Wisata Gunungsari mengatakan bahwa Maggot memiliki banyak keunggulan yakni mengandung protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan, proses budidaya yang mudah dilakukan oleh siapa saja dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau karena media utamanya adalah sampah organik.
“ Kemarin sudah ada dari mitra kami dari sebuah PTS di Kota Madiun meyatakan bahwan kandungan protein yang tinggi pada Maggot, dan di tempat lain sudah ada yang dijadikan sebagai bahan makanan yang aman bagi manusia. Oleh kawan-kawan pokdarwis ditangkap sebagi peluang untuk dikembangkan untuk mendorong potensi wisata di desa Gunungsari “ imbuhnya.
Bernadi S Dangin, selaku dewan penasehat pokdarwis Setopuran saat memberi kata penutup pada kegiatan assismen persiapan calon kegiatan atau atraksi Desa Wisata Gunungsari mengatakan bahwa kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggota pokdarwis ini memang memunculkan banyak ide inovasi guna keberlanjutan desa Gunungsari sebagai desatinasi wisata.
“ Malam ini, kawan-kawan anggota ada yang mempresentasikan inovasi food extreme olahan kuliner berbahan maggot. Selain itu ada juga yang memaparkan idenya berupa udeng ecoprint, wedang seger dan wisata edukasi maggot. Dan itu memang tujuan awal kita membuat kegiatan ini adalah munculnya inovasi beruapa kegiatan atau atrasi yang menunjang destinasi yang sudah ada yakni Pasar Pundensari dan Rumah Budaya Purbaya “ Kata Bernadi (kwr)
Komentar Terbaru