TEMPO Interaktif, Madiun : Banyaknya masyarakat yang mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji membuat daftar antrean calon jemaah haji semakin panjang. Di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, daftar antrean atau waiting list calon jemaah haji mencapai delapan tahun.

“Sampai Oktober 2010 sudah ada 2.387 orang yang mendaftar yang akan berangkat mulai 2011 sampai 2017. Sedangkan yang daftar sejak November nanti baru bisa berangkat tahun 2018, jadi waiting list-nya sampai delapan tahun,” jelas Kepala Kementerian Agama Kabupaten Madiun Sofyan Djauhari, saat pelepasan jemaah haji Kabupaten Madiun di Pendopo “Mudha Graha” Ahad siang (24/10).

Jemaah haji Kabupaten Madiun yang dipastikan berangkat tahun ini sebanyak 280 orang terdiri dari 132 laki-laki dan 148 perempuan. “Yang tertua ada dua orang berusia 87 tahun dan termuda satu orang usia 20 tahun,” katanya.

Awalnya ada 282 orang yang mendaftar sebagai calon jemaah haji setempat namun dua di antaranya meninggal dunia sebelum diberangkatkan. “Bagi yang meninggal, seluruh biaya yang sudah disetorkan ke bank akan dikembalikan,” tandasnya.

Jemaah haji Kabupaten Madiun tergabung dalam Kloter 39 Embarkasi Surabaya bersama jemaah haji asal Kabupaten Tulungagung dan Kota Surabaya. “Siang ini diberangkatkan dan akan menginap semalam di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Senin besok (25/10) sekitar pukul 16.30 WIB dijadwalkan terbang dari Bandara Juanda,” ungkapnya.

Ia mengimbau para jemaah haji, terutama yang berisiko karena memiliki penyakit tertentu atau sudah lanjut usia agar menjaga kesehatan. “Ada empat orang yang usianya di atas 80 tahun,” katanya.

Bupati Madiun Muhtarom mengimbau para jemaah haji yang diberi kesempatan sekarang benar-benar memanfaatkannya. “Saya mengimbau agar selama di sana benar-benar dimanfaatkan untuk beribadah sebab waiting list-nya sekarang sampai 2018. Semoga bapak-ibu jemaah haji bisa melaksanakan wajib dan sunnah haji,” tuturnya dalam sambutan.

Muhtarom menyambut baik semakin meningkatnya jumlah jemaah haji asal Madiun. “Setidaknya ini bisa jadi salah satu indikator bahwa kesejahteraan masyarakat di Madiun meningkat hingga bisa naik haji,” ucapnya. Ia juga menyebutkan dari 280 jemaah haji, 42 orang di antaranya merupakan pegawai negeri sipil (PNS) baik guru maupun pegawai instansi.

Para jamaah haji ini didampingi beberapa petugas dari Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI), Panitia Peneyelenggara Haji Daerah (PPHD), dokter, dan paramedis. Calon jamaah haji Kabupaten Madiun ini sudah divaksin meningitis pada 27-28 September lalu.

ISHOMUDDIN

Bagikan Berita