Madiun – Persoalan hoax di masa pandemi sangat berpengaruh dan meresahkan kehidupan bermasyarakat. Berita bohong yang beredar di tengah masyarakat tak sedikit melahirkan konflik dan membuat penangan covid-19 menjadi cenderung lambat. Berawal dari hal tersebut para pegiat TIK di Madiun yang difasilitasi Forum KIM Kota Madiun mengadakan kelas belajar bareng dengan tim KPCPEN pusat, Kementerian Kominfo, Unicef dan ICT Watch. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu, 4 April 2021 bertempat di GCIO Pemkot Madiun, Jl Perintis Kemerdekaan no.32, Madiun.
Pada kelas paralel 1 , bersama KPCPEN atau Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebuah komite yang dibentuk oleh pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan penanggulangan penyakit koronavirus 2019 dan Pandemi COVID-19 di Indonesia ini banyak menyoroti tentang dampak hoax Covid-19 dan vaksinasi yang membuat penanganan pandemi menjadi berlarut-larut.
Donny BU yang merupakan perwakilan dari KPCPEN dan Kemkominfo mengatakan bahwa penyebaran hoax lebih cepat dibandingkan penanganannya. “ Kecepatan sebuah infodemi yang cenderung hoax, lebih cepat. Tidak perlu waktu lama, sebuah hoax tersebar dalam hitungan menit. Namun sayangnya, counter-nya baru dapat tersebar memerlukan waktu mingguan untuk sampai ke masyarakat. “ imbuh Donny yang saat ini sebagai Tenaga Ahli Menkominfo Bidang Budaya Digital. Dia juga mengatakan bahwa, banyak orang yang sudah terlanjur ikut menyebarkan hoax tentang covid dan vaksinasi ternyata tidak ikut menyebarkan konfirmasi kebenran beritanya, se-masiv saat dia menyebarkan hoax-nya.
Kementerian Kominfo sendiri banyak menyoroti bagaimana upaya pemerintah meliterasi masyarakat dalam beradaptasi kebiasaan baru, menjadikan vaksin sebagai bentuk ikhtiar menghadapi pandemi dan melawan hoax ditengah masyarakat. Masih di kelas yang sama, Arien dari Forum KIM Kota Madiun untuk maju ke mimbar menceritakan bagaimana komunitas ambil bagian dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di skala lokal. Bagaimana KIM ambil bagian di kampung tangguh, call center 112 hingga kampung mandiri
Sementara itu Unicef lebih menyoroti tentang hak anak yang terdampak karena pandemi. Terutama hak untuk belajar. Tidak sedikit wilayah di Indonesia yang masih belum tercover oleh jaringan internet untuk menunjang pembelajaran daring. Unicef juga mengatakan bahwa banyak daerah yang sebenarnya tidak jauh dari pusat ibukota, malah terkendala di jaringan dan tidak sedikit yang tidak memiliki gadget untuk belajar. Disinilah Unicef banyak mengambil peran untuk melakukan kerjasama dengan multi pihak agar hak dasar anak dapat terpenuhi. Kota Madiun cukup beruntung karena Pemkot memfasilitasi internet gratis disetiap RT, sehingga akses pembelajaran daring bisa terlaksana tanpa banyak kendala.
Untuk memberi solusi bagi masyarakat Indonesia yang kesulitan jaringan internet namun memerlukan pembelajaran elektronik, di kelas paralel 2 bersama Heru Tjatur dari ICT Watch memberikan alternatif pemecahan masalah tentang teknologi pembelajaran digital menggunakan rasberry Pi. Teknologi yang ramah energi, membangun kreatifitas penggunanya dan murah. E-klepon yang sudah di uji cobakan di pulau tunda dan di ciptagelar ini didemonstrasikan dan didiskusikan langsung ke para peserta di GCIO. Harapannya sebenarnya bukan sekedar agar peserta bisa menerapkan e-klepon, tapi menggali dan mengembangkan ide dan konsep baru sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah atau lingkup kerjanya. ( kwr)
Komentar Terbaru