Jakarta – Pembaca, gonjang-ganjing soal kasus penjualan iPad 2 yang kini tengah ditangani pihak berwajib tampaknya masih terus menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Nah, bagaimana kalau kita istirahat sejenak dan menengok rekan-rekan kita para penyandang disabilitas, yang ternyata sangat berminat menjajal tablet besutan Aple tersebut?

Lewat tulisan kali ini penulis ingin menunjukkan bagaimana iPad dapat menjadi gadget yang ramah dan bersahabat bagi penggunanya yang berkebutuhan khusus, baik tunanetra, tunadaksa, atau kelainan fisik lainnya.

Kehadiran iPad di industri komputer telah banyak memberi warna baru, baik di sektor bisnis, pendidikan, bahkan hiburan. Dengan antarmuka layar sentuh yang diusungnya, serta kemudahan cara pakainya, telah banyak orang yang memanfaatkan iPad untuk berbagai keperluan sehari-hari.

Tak hanya dipergunakan untuk bekerja, bergaya, atau main game, kini iPad pun telah menjadi gadget yang dapat membantu rekan-rekan kita yang memiliki kelainan fisik atau masalah tubuh lainnya.

Sayangnya, tak banyak di antara kita yang menyadari hal tersebut, padahal iPad sendiri sudah cukup aksesibel bagi penyandang disabilitas.

Dengan menunjukkan faktor-faktor aksesibilitas yang telah terintegrasi di dalam produk Apple ini, diharapkan semakin banyak orang berkebutuhan khusus di Indonesia yang dapat memakai dan menggali manfaat dari gadget bernyawa IOS tersebut.

 1. Layar sentuh

Teknologi touch screen yang disajikan dalam bidang layar yang besar ternyata dapat membantu penggunanya yang memiliki masalah dengan otot dan tulang. Beberapa macam penyakit menyebabkan seseorang tak dapat memijat atau menekan tombol fisik, sehingga mustahil bagi mereka untuk dapat mengoperasikan gadget dengan tombol fisik.

Pengguna tunanetra pun lebih leluasa mengoperasikan touch screen, karena ukuran layar yang melebihi 9 inci dirasa cukup untuk melakukan navigasi, tak seperti ponsel pintar atau tablet lain yang rata-rata berlayar lebih kecil.

Selain itu, telah tersedia screen protector yang dibuat khusus untuk tunanetra, di mana telah dicetak titik-titik menonjol yang mewakili virtual keyboard untuk mengetik. Hal ini tentu memudahkan tunanetra yang ingin mengetik cepat namun belum terbiasa menggunakan touch screen dan tak ingin membeli aksesoris keyboard tambahan (penulis pernah membahas tentang aksesoris ini akhir tahun 2010).

2. Perintah suara

Saat ini telah banyak aplikasi yang beredar untuk iPad yang telah mengakomodasi fitur voice command. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberi perintah atau instruksi dengan menggunakan suara mereka.

Fasilitas ini sangat membantu penderita Stroke yang kesulitan menggerakkan anggota tubuhnya, karena mereka cukup mengucapkan perintah untuk mengoperasikan gadgetnya, dan hal itu juga dapat digunakan untuk mengerjakan dokumen sederhana.

Lho, bukankah fitur semacam ini sudah tersedia di banyak ponsel pintar? Memang, namun biasanya voice command hanya tersedia untuk sistem operasi saja, dan tidak diikutsertakan dalam aplikasi pihak ketiga.

Meski fitur ini belum dapat menerima input yang kompleks, namun sudah memadai untuk membantu mereka yang kehilangan fungsi geraknya.

3. Pembaca layar

Inilah si “sekretaris pribadi” bagi tunanetra yang telah dibenamkan Apple pada produknya. Sebuah pembaca layar bernama Voice Over akan mengubah teks menjadi suara, sehingga tunanetra dapat mendengarkan informasi yang tampil di layar. Mainkan saja jari-jari di atas layar dan sentuh elemen-elemen yang berupa teks, maka suara lembut dari speech engine Vocalizer — yang menjadi penyuara Voice Over — akan membacakan teks tersebut.

Bagi tunanetra yang masuk kategori lemah penglihatan (low vision), Voice Over juga menyediakan fitur untuk memperbesar ukuran huruf dan icon, sehingga mereka yang kesulitan membaca tulisan yang font-nya terlampau kecil dapat membesarkan font tersebut sesuai kebutuhan.

Asyiknya, bagi pengembang aplikasi yang ingin membuat program khusus bagi tunanetra, atau yang memanfaatkan teknologi speech recognition, Apple telah menyediakan Voice Over untuk dapat diimplementasikan dalam aplikasi yang hendak dibuat!

Di Inggris, Royal National Institute of Blind People telah merekomendasikan penggunaan iPad bagi warga Inggris yang tunanetra, karena iPad dinilai cukup aksesibel digunakan oleh tunanetra.

Voice Over sendiri sudah sejak lama diintegrasikan pada iPod dan iPhone.

4. Suara mono

Bagi penyandang tunarungu atau mereka yang kehilangan sebelah fungsi pendengarannya tentu tak dapat menikmati sistem suara stereo. Setidaknya, mereka butuh satu telinga, baik kanan atau kiri, untuk menerima informasi suara yang dikeluarkan iPad.

Untuk itu, Apple telah menyediakan fitur Mono Audio, yang kalau diaktifkan, maka iPad akan mengkonversi suara stereo yang biasanya keluar ke earphone kiri dan kanan menjadi satu jalur, kiri atau kanan saja.

5. Pengaturan aksesibilitas

Apa pun jenis disabilitas yang disandang seseorang, saat ia membeli iPad dan hendak menggunakannya, maka ia tak perlu lagi membeli aplikasi tambahan. Hal itu dimungkinkan karena di dalam iPad sudah terdapat pengaturan aksesibilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Kalau ingin membandingkan, mungkin padanannya ada pada sistem operasi Windows, di mana biasanya di menu Accessories terdapat pilihan Accessibility Options. Hanya saja, pada sistem operasi Windows fitur ini dibuat seadanya dan tidak dioptimalkan.

 

Pada pembahasan yang akan datang, penulis akan mengulas berbagai aplikasi aksesibel yang dapat digunakan oleh rekan-rekan berkebutuhan khusus. Namun, sekarang cukuplah memahami dulu bahwa ternyata gadget besutan Apple ini dapat menjadi sahabat bagi rekan-rekan semua.

Dengan adanya pengetahuan ini, semoga dapat membantu rekan-rekan yang memiliki kelainan atau disabilitas untuk lebih percaya diri saat masuk ke Apple Store dan hendak membeli iPad.

RamadityaTentang Penulis: Eko Ramaditya Adikara adalah blogger tuna netra yang menggemari dunia digital dan teknologi informasi. Blognya bisa dibaca di http://ramaditya.com/.

( wsh / wsh )

Bagikan Berita