suarasurabaya.net| Dunia IT (Informasi Teknologi) di 2011 ini akan diwarnai tren yang berbeda dan makin spesifik. Internet akan berubah posisinya sebagai infrastruktur karena internet itu sendiri semakin Ÿ??hilangŸ?? digantikan dengan produknya seperti Facebook (FC), Twitter, Google dan lainnya. Hal ini disampaikan NOOR AZAM Ketua APJII (Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia) Jawa Timur dalam diskusi Ÿ??Membaca Dunia Online di 2011Ÿ? di Gedung Suara Surabaya, Jumat (28/01) malam. Menurut AZAM, sebenarnya internet sendiri mulai Ÿ??hilangŸ?? 2 tahun lalu sejak makin familiar-nya pengguna internet dengan Facebook, Twitter dan jejaring sosial lainnya. Istilah internet terus tenggelam dengan pamor situs jejaring yang notabene situs untuk memanfaatkan koneksi internet. Ÿ??Perubahan sangat menyolok terjadi. Kalau dulu orang menyalakan TV harus menunggu 5 menit biar tabung panas baru bisa menonton TV. Sekarang dalam HP sudah ada TV dan koneksi internet. Dulu untuk mendapatkan koneksi internet harus punya komputer baru kemudian dial up ke jaringan ASDL. Sekarang dengan HP bisa akses internet kapan dan di mana saja. Ini menunjukkan PCPT Network sifatnya sangat mobile dilengkapi audio visual. Nah, tinggal persiapkan diri saja untuk ke depannya,Ÿ?papar AZAM. AZAM menjelaskan kalau jaringan internet semakin lama dirasakan lambat bukan kesalahan provider. Ada 4 faktor yang bisa ditelaah yakni ambil data servernya dimana, bandwith kecil, kesalahan penggunaan dan kontennya. Ÿ??Ambil data servernya saja lebih banyak di luar. Terdekat di Singapura atau Hong Kong dan terjauh di Amerika. Belum lagi bandwithnya kecil sedangkan penggunaannya tidak sesuai dengan spektrum frekuensi yang dimiliki gadgetnya. Soal konten, saat ini masih banyak menggunakan konten luar negeri dan otomatis cari bandwithnya juga di luar negeri. Untuk itu, diharapkan konten lokal terus tumbuh sehingga tidak perlu cari bandwith di luar negeri,Ÿ??ungkapnya. Makin populernya FB, Twitter, dan situs jejaring lainnya, kata LEONI praktisi Social Media (Sosmed), bisa dimanfaatkan perusahaan-perusahaan untuk meng-engaged brand-nya atau memasarkan produknya. Tentu saja budgeting yang dikeluarkan pada Sosmed sangat proposional. Ia mencontohkan untuk meng-engaged brand lebih tepat dipasang di FB. Sedangkan memasarkan produk lebih cepat dikenal konsumen dan banyak diminati, cocok dipasang di Twitter. Sedangkan mempromosikan hotel, perusahaan bisa memanfaatkan Search Engine. Di 2011 ini, kata LEONI, banyak e-commerce dari offline ke online. Dan ini membuka peluang lebar munculnya Start Up dan ladang bisnis yang potensial. Pendapat LEONI ini diperkuat dengan paparan BUDI SETIAWAN Bloger Surabaya. Kata BUDI, ada 5 tren di 2011 yang mewarnai dunia online, diantaranya, digitalisasi kegiatan, suarakan isi dan perluasan media sosial. Menurut BUDI dengan digitalisasi kegiatan seseorang tidak perlu takut tidak bisa ikut seminar yang biayanya mahal. Dia bisa mengunduh materi seminar itu bahkan bisa mencari informasi yang dibutuhkan. Ÿ??Perluasan media sosial membuka peluang adanya gerakan sosial sebagai strategi brand. Bagi perusahaan yang produknya agak sulit dikomunikasikan ke masyarakat seperti perusahaan semen, bisa memanfaatkan gerakan sosial ini,Ÿ?ujarnya. Sedangkan dari sisi gadget, FRANSISCA TIARA dari IT Android mengatakan makin banyak orang membutuhkan One Gadget for All. Ini teraplikasikan dengan kehadiran tablet yang mampu menggantikan fungsi netbook dan smart phone. Dengan docking Tablet layaknya sebuat mini PC. Tanpa docking, Tablet seperti halnya kita bawa smart phone. Sedangkan munculnya Android yang pertumbuhannya cukup pesat selama 1 tahun terakhir, menjadi pilihan pengguna IT. Pengguna Android akan merasakan kebebasan membuat aplikasi sendiri yang tidak ditemukan pada OS lainnya. Ÿ??Untuk kirim data, cukup dengan ayunan saja, data langsung terkirim ke pengguna Android lainnya. Ibaratnya, pengguna Android seperti seorang EINSTEIN. Tapi ini semua kembali pada pengguna, apakah dia nyaman dengan BlackBerry, Iphone atau Android. Tapi ini mewarnai tren di 2011,Ÿ?pungkas FRANSISCA. (tin)

Bagikan Berita